Indonesia Perjuangkan Subsidi Nelayan Kecil di Forum WTOIndonesia Perjuangkan Subsidi Nelayan Kecil di Forum WTO

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan akan terus menyuarakan kepentingan bagi Indonesia dengan pemberian subsidi perikanan untuk para nelayan kecil. Dalam forum Konferensi Tingkat Menteri ke-13 World Trade Organization “WTO” di Abu Dhabi yang sudah berlangsung pada akhir Februari lalu.

Chapter fisheries subsidies sendiri dalam pertemuan itu belum bisa untuk disepakati dikarenakan masih lebarnya perbedaan pandang antara kelompok negara maju dan juga negara berkembang serta LDCs tentang pelarangan pemberian subsidi yang ditengarai menimbulkan over capacity dan overfishing.

Tetapi, KKP memastikan akan mengawal aspirasi itu pada forum Negotiating Group on Rules (NGR) di Jenewa, Swiss.

karakteristik dari distant water fishing itu juga melibatkan penggunaan kapal penangkap yang besar. Penggunaan teknologi canggih seperti radar dan GPS untuk bisa melacak ikan. Seringkali melibatkan perjalanan jauh dari pelabuhan untuk mencapai lokasi-lokasi perikanan yang produktif dan banyak.

Kebutuhan Ikan Selama Bulan Ramadhan dan Lebaran 2024 Diprediksi 2,46 Juta Ton!!

Berdasarkan data analisis kebutuhan, diperkirakan permintaan ikan selama Maret dan April 2024 sudah mencapai 2,46 juta ton. Sementara ketersediaan ikan dalam kurun waktu itu diperkirakan sebesar 3,10 juta ton.

Peningkatan ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk bisa mengonsumsinya selama Ramadhan. Selain mudah diolah dan harganya terjangkau. Ikan juga mudah ditemui di berbagai pasar serta memiliki kandungan gizi yang luar biasa yang bermanfaat untuk kesehatan.

Membahas kajian praktisi pangan dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Budi menyebut asam lemak omega-3 yang terkandung ada dalam ikan tuna, tenggiri, sarden, belut, bandeng, patin serta jenis ikan yang lainnya. Dapat mengontrol rasa lapar dalam tubuh. Sebab itulah dia mengajak masyarakat untuk terus mengonsumsi sekaligus bangga makan ikan di bulan Ramadhan.

Tetapi saat ini pasokan terus mengalir keluar dengan meningkatnya permintaan menjelang Ramadhan. Sampai tingkat keterisian gudang beku berkisar 50-80% dengan harga yang kembali normal dan relatif stabil.

Baca Juga : Pj Gubernur Gorontalo: Tak Serius Selesaikan Sengketa Bandara