Ribuan Perempuan Di AS Klaim Obat Pelurus Rambut Pemicu KankerRibuan Perempuan Di AS Klaim Obat Pelurus Rambut Pemicu Kanker

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH) di AS menemukan adanya hubungan. Meskipun bukan hubungan sebab akibat, antara seringnya penggunaan bahan kimia pelemas rambut dan kanker rahim.

Obat Pelurus Rambut Pemicu Kanker Rahim

Sheila Bush, seorang ahli kecantikan, sedang bersantai di kursi malas di rumahnya di daerah St. Louis musim dingin lalu ketika sebuah iklan. Dari sebuah firma hukum muncul di layar televisinya

Mendesak pemirsa untuk menghubungi nomor bebas pulsa jika mereka atau orang yang mereka cintai. Telah menggunakan pelemas rambut dan didiagnosis menderita kanker rahim.

Setelah melihat iklan tersebut tiga kali, Bush, yang mengatakan bahwa. Dia telah menggunakan obat pelemas rambut setiap enam minggu selama sebagian besar hidupnya. Dan didiagnosis menderita kanker rahim sekitar satu dekade lalu, memutuskan untuk mengangkat telepon.

Iklan yang dilihat Bush, di televisi dan juga di media sosialnya, adalah bagian dari upaya firma hukum berskala nasional. Untuk mendaftarkan perempuan kulit hitam untuk mengajukan tuntutan hukum yang menuduh setidaknya selusin perusahaan kosmetik. Termasuk L’Oreal dan Revlon, menjual rambut.

obat pelemas yang mengandung bahan kimia yang meningkatkan risiko terkena kanker rahim dan gagal memperingatkan pelanggan.

Kampanye rekrutmen ini diluncurkan pada bulan Oktober tahun lalu, beberapa hari setelah penelitian Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) menemukan adanya hubungan. Meskipun bukan hubungan sebab akibat, antara seringnya penggunaan bahan kimia pelemas rambut dan kanker rahim.

Pelurus rambut seperti L’Oreal’s Dark & ​​Lovely dan Revlon’s Creme of Nature dipasarkan secara luas kepada wanita kulit berwarna, menurut tuntutan hukum.

Beberapa iklan menampilkan perempuan kulit hitam mengaplikasikan produk rambut sebelum memotong rambut sebagai ringkasan temuan studi NIH.

L’Oreal dan Revlon mengatakan kepada Reuters bahwa produk mereka harus melalui tinjauan keamanan yang ketat.

Perusahaan-perusahaan tersebut mencatat bahwa penulis studi NIH mengatakan mereka tidak menarik kesimpulan pasti tentang penyebab kanker pada wanita dan diperlukan lebih banyak penelitian.

Bush, ahli kosmetik St. Louis, bergabung dalam litigasi pada bulan Agustus, katanya, karena kemungkinan pelemas rambut menyebabkan kanker. “Jika kita menemukan hal tersebut,” katanya, “Saya ingin obat pelemas benar-benar dikeluarkan dari pasaran.”

Baca Juga : Kebakaran di Pusat Rehabilitasi Narkoba di Iran Memakan Korban