Netanyahu Bersikeras Israel Harus Kendalikan GazaNetanyahu Bersikeras Israel Harus Kendalikan Gaza

Detik.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Israel harus mempertahankan kendali keamanan atas seluruh wilayah Palestina. Hal ini disampaikan Netanyahu usai dari percakapan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang terkait solusi dua negara.

Terlihat sikap Netanyahu itu disampaikan itu disampaikan menentang tekanan dari AS dan negara lain terhadap pemerintahannya untuk berkomitmen terhadap negara Palestina di mada depan.

AS sangat meyakini masa depan negara palestina bersama Israel yang dikenal sebagai solusi dua negara dan sangat penting bagi stabilitas dalam jangka panjang. Tetapi Gedung Putih mengakui pemerintah AS dan Israel melihat sesuatu secara berbeda.

Tetapi pada hari sabtu , Netanyahu juga menyampaikan sikapnya yang telah dia pegang selama sebagian besar karir politiknya. Ia tetap bersikeras Israel harus memegang kendali keamanan atas gaza usai Hamas dihancurkan.

Pejabat Uni Eropa Israel Danai Hamas untuk Lemahkan Otoritas Palestina

Kepala Kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell menyebutkan Israel pernah mendanai pembentukan Hamas untuk melemahkan Otoritas Palestina. Klaim itu bertentengan dengan penengasan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang turut membantah tuduhan tersebut.

Pernyataan Borrel soal Israel pernah mendanai pembentukan Hamas itu disampaikan saat dia berbicara di Universitas Valladolid yang ada di Spanyol.

Tetapi diketahui bahwa para penentang pemerintah Israel dan juga beberapa media global menuduh pemerintahan Netanyahu telah menyokong Hamas selama bertahun-tahun. Termasuk dalam mengizinkan penandaan Qatar atas jalur Gaza yang dikuasai oleh sekelompok militan tersebut.

Borrel dalam pidatonya itu menambahkan bahwa satu-satunya solusi damai harus mencakup dalam pembentukan negara Palesstina. Belum ada tanggapan resmi dari Israel atau Netanyahu atas pernyataan Borrell itu.

Hamas menguasai Jalur Gaza sudah sejak tahun 2007 setelah perang sipil singkat dengan pasukan loyalis gerakan Fatah. Yang dipimpin oleh Presiden palestina Mahmod Abbas yang berbasis di Tepi Barat dan juga memimpin Organisasi Pembebasan Palestina.

Netanyahu juga terang-terangan untuk menyatakan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina. Salah satunya solusi yang ditawarkan sekutunya AS untuk perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.

Baca Juga : Heather Mack Pembunuh Ibu dalam Koper di Bali